Selasa, 31 Maret 2009

Abang wisuda


Bheta

berfose










aku & eko

Senin, 30 Maret 2009

APA ITU SYI'AH


BISSMNILLAHIRRAHMANIRRAHIM


Sebelum kita membahas mengenai apa itu Syi’ah –secara global–ada baiknya kita mengetahui terlebih dahulu definisi agama, Islam dan Syi’ah.

a.Agama

Tidak diragukan lagi bahwa setiap manusia memiliki kecenderungan untuk hidup bermasyarakat dengan sesama jenisnya. Di dalam hidup bermasyarakat tersebut sangat sering terjadi aktifitas, seperti makan, minum, tidur, berbicara, berkorelasi dan lain sebagainya yang secara lahiriah berbeda dari satu individu ke individu yang lain. Akan tetapi, pada hakikatnya semua aktifitas tersebut sangat berhubungan erat antara yang satu dengan lainnya. Semua aktifitas tersebut memiliki aturan dan ketentuan tertentu yang menyebabkan setiap aktifitas tidak layak dikerjakan kecuali dalam ruang lingkup yang sesuai dengan eksistensinya.

Apa yang diinginkan oleh manusia dengan semua aktifitas itu? Jawabannya sangat mudah dan jelas. Ia ingin memiliki sebuah kehidupan yang terhormat bagi dirinya dan –sebisa mungkin– ia ingin menggapai semua tujuan hidup yang telah dicanangkannya. Untuk merealisasikan hal itu, ia akan selalu berusaha untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya demi menikmati hidup yang lebih lama.

Dari sinilah, supaya tidak terjadi gesekan-gesekan dengan masyarakatnya yang dapat memngundang kebinasaannya, ia akan selalu melaksanakan semua aktifitasnya sesuai dengan hukum dan undang-undang yang telah disepakati oleh masyarakatnya, baik undang-undang tersebut adalah buatan mereka sendiri atau hasil menyontek dari orang lain. Pokoknya, ia akan memilih sebuah metode khusus yang sesuai dengan keinginannya dalam menjalani kehidupan ini.

Undang-undang yang telah disepakati tersebut pasti dilandasi oleh satu keyakinan mendasar yang dijadikannya sebagai pegangan utama dalam hidupnya. Itu adalah pandangan dunianya. Orang yang meyakini bahwa dunia ini hanyalah materi dan manusia adalah makhluk materi belaka yang dengan ditiupkannya ruh ke dalam tubuhnya, ia akan hidup dan dengan dicabutnya kembali ruh tersebut, ia akan binasa, segala usahanya akan difokuskan untuk memenuhi kebutuhan materi ini belaka. Dan sebaliknya, orang yang meyakini bahwa di samping kehidupan materi ini, manusia juga akan memiliki kehidupan kekal di alam akhirat dan ia akan mendapat balasan yang setimpal di sana, ia akan berusaha untuk memenuhi kehidupan materi ini dan menyelamatkan diri dari azab Ilahi di alam sana. Dengan kata lain, ia akan berusaha untuk memperoleh kebahagiaan di alam materi ini dan di alam kiamat kelak.

Gabungan antara pandangan dunia dan undang-undang yang sesuai dengan pandangan dunia ini disebut agama. Dan jika agama itu memiliki aliran-aliran cabang yang tentunya akan saling berbeda antara satu dengan lainnya, aliran tersebut dinamakan mazhab. Seperti Syi’ah dan Ahlussunnah dalam agama Islam dan Protestan dan Katolik dalam agama Kristen.

Dengan penjelasan global di atas dapat ditari sebuah kesimpulan bahwa setiap manusia –meskipun ia tidak meyakini adanya Tuhan– pasti memiliki sebuah “agama” yang akan dipraktekkan dalam kehidupannya sehari-hari. Dan tentunya, orang yang memilih agama yang telah ditentukan oleh Allah SWT sebagai pencipta alam semesta, niscaya ia akan bahagia. Sementara orang yang memilih selain agama tersebut, akibatnya akan fatal, baik di dunia ini maupun di alam akhirat kelak.

b.Islam

Secara lenguistik, Islam adalah pasrah terhadap sesuatu. Arti teminologisnya tidak jauh berbeda dengan arti lenguistiknya. Dan Al Quran menamakan agama yang telah ditentukan oleh Allah dengan Islam, karena pokok ajarannya adalah kepasrahan manusia kepada segala ketentuan dan undang-undang yang telah ditentukan oleh-Nya. Konsekuensinya, ia tidak akan menyembah selain Tuhan yang Esa.

c. Syi’ah

Secara lenguistik, Syi’ah adalah pengikut. Seiring dengan bergulirnya masa, secara terminologis Syi’ah ­hanya dikhususkan untuk orang-orang yang meyakini bahwa hanya Rasulullahlah SAWW yang berhak menentukan penerus risalah Islam sepeninggalnya. Dan dalam semua hal, mereka hanya mengikuti ajaran Ahlul Bayt a.s.

Jumat, 27 Maret 2009

SIAPA TUHAN ITU ?

SIAPA TUHAN

Ketika kita berfikir mengapa kita harus ber-Tuhan, dan menghayati apa yang menjadi kegundahan hati, maka tentulah fikiran jenuh dan tidak nyambung dengan akan adanya Tuhan. Oleh karena itu, kategori-kategori di katakan Tuhan itu haruslah jelas dan bukan hanya sekedar bersifat doktrinal yang tidak bisa di pertanggung jawabkan secara akal.Dan kalau jadinya seperti itu maka bisa di katakan Tuhan hanyalah mitos belaka. Oleh karena itu gunakanlah akal kita untuk mencari dan memahami Tuhan.

Dan mari kita telisik Tuhan dari sisi agama islam, apakah Tuhan dalam Islam itu bisa di katakan benar-benar Tuhan.? Kata Allah untuk umat islam sudah jelas adalah nama yang berdiri sendiri (proper name) pencipta jagat raya dan makhluk seluruhnya. Terlepas dari dasar filologi (ilmu bahasa-bahasa serumpun) yang dimiliki, karena Al-Qur’an telah menyebutkan dengan jelas dan menyeru manusia untuk menyembah pencipta makhluk yaitu Allah SWT.

‘’katakanlah:’’ Dia-lah Allah, Yang Maha Esa

Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu (Al-Ikhlas, 1-2)

Dari sini kita mengetahui bahwa tuhan itu tunggal dan tidak ada yang menyamai, lain dari yang lain dan semuanya bergantung pada-Nya, ayat di atas menjelaskan bahwa keabsolutan Tuhan itu memang kebenaran yang mutlak dan tidak terbantahkan. Dan sebagai konsekuensinya kita harus melakukan apa yang di perintahkan dan apa yang dilarangnya.

katakanlah:’’serulah Allah atau serulah ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru. Dia mempunyai al-asmaaul husna (nama-nama yang terbaik)… ‘’(Al-Isra’.)

Terlepas dari penafsiaran huruf ”Allah” yang merupakan pemadatan dari kata Al dan Ilah (musytaq), umat islam dengan sangat pasti mengenal kata atau huruf Allah yang terdiri dari huruf- Alif Lam Lam Ha- dari Al-Qur’an , kata atau huruf Allah tersebut terdapat banyak didalam Al-qur’an ,sehingga sudah pasti seluruh umat islam (kaya dan miskin , cerdas atau tidak) bisa mengenal kata Allah sebagai Tuhannya. Serta tentu pula wajib menjaga nama tersebut dari segala fitnah .

Sementara itu pertanyaan besar bagi muslim lainnya akan muncul, “apakah Tuhan yang meraka (non muslim) sebut, sama dengan Tuhan yang kita (muslim ) akui ?” Kenapa bertanya seperti itu ? Karena namanya sama yaitu Allah !!!

Tepatlah apa yang dilakukan oleh pemerintah malaysia mengenai larangan non muslim menggunakan kata Allah , seperti yang dikatakan “Abdullah Zin kepada pers bahwa kabinet telah menyetujui bahwa kata itu (Allah) hanya boleh digunakan oleh Muslim. Zin berkata, kabinet menyepakati bahwa kata "Allah", mengacu pada Tuhan Muslim dan hanya bisa digunakan oleh umat Muslim, yang terdiri dari 60 persen dalam populasi Malaysia. Kemudian larangan itu di perbarui keputusannya dengan penggunaan kata “Allah”. Dan sebenarnya larangan ini di maksudkan untuk menghindari terjadinya konflik rasial di Negara jiran itu.

Sekiranya kaum di luar islam merasa benar tentang penggunaan nama Tuhan dengan sebutan ALLAH maka syari’at dan dalam mengenal tuhan serta ibadah padanya harus sesuai dengan apa yang di perintahkan oleh Allah SWT.

Adalah merupakan tugas Muhammad SAW bukan mengenalkan keberadaan Allah SWT, sebab mereka sudah kenal Allah. Tugas beliau juga bukan untuk menerangkan bahwa Allah SWT adalah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi, sebab mereka sudah tahu. Tugas beliau adalah memastikan bahwa ketika mereka hanya menyembah Allah SWT saja yang Esa, tanpa adanya tuhan-tuhan lain serta konsep Tuhan lainnya yang disembah bersama-Nya. Sehingga motto dakwah beliau adalah: LAA ILAAHA ILLALLAH, yaitu tidak ada tuhan yang patut disembah dengan haq kecuali hanya Allah saja.

Di pertegas bahwa orang arab telah kenal Allah sebelum Muhammad datang, dalam Al-qur’an.

Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka ‘’siapakah yang menjadikan langit dan bumi dan menundukkan matahari dan bulan?’’ tentu mereka akan menjawab ‘’Allah”. Maka betapakah mereka (dapat) di palingkan (dari jalan yang benar)’’. (QS Al-Ankabut: 61).

Islam lebih jelas dalam menerangkan antara sebutan Tuhan dengan konsep ketuhanan dan bentuk ibadahnya. Maka dari itu sesungguhnya Tuhan umat di dunia ini adalah Allah swt yang mengajarkan cara menyebut dan melakukan tata cara menyembahnya.

Benar, agama Islam yang di bawa nabi Muhammad SAW memang mewajibkan penghancuran semua berhala baik yang nyata maupun yang tersembunyi oleh konsep teologi dan filosofi, juga menafikan semua undang-undang, system, agama, ideologi, dan peraturan yang bersumber dari selain Allah. Seorang tidak di katakan muslim sebelum dia mengakui tidak ada tuhan selain Allah dan tidak ada hukum selain hukum yang Allah turunkan (Al-Qur’an).




Kamis, 26 Maret 2009

AGAMA DAN MITOS

Adakalanya hanya bertuhan namun tidak mengetahui kenapa harus bertuhan dan hanya memaknai tuhan yang pokoknya ya bertuhan. Dalam hal ini, jika agama ya pokoknya dan tidak ada tangung jawab yang lebih rasional itu sama saja menganggap tuhan sebagai mitos belaka. Yang pertama kita akan bahas kenapa kita harus bertuhan, dan katanya para tokoh-tokoh agama mengatakan ''kita harus beragama (percaya Tuhan)''. kita sebagai orang beragama dan tidak ingin pusing dengan hal atau pernyataan seperti itu. namun, sadarkah kita, bisakah kita mempertanggungjawabkan kebertuhanan kita ? kalau saya beranggapan kita harus bertuhan adalah sebuah konsekuensi. mari kita cari mana tuhan kita !

Pandangan saya, dengan melihat alam sekitar dan fenomena, dengan kausalitas. Misal, kita sadar kita lahir ini karena orang adanya orang tua, namun setelah kita runut sampai ujung awal manusia, apakah manusia ada dengan sendirinya. Nah, disitu ada penyebab awal yaitu Kausa Prima. dan konsekuensinya adalah ya, kita harus bertuhan untuk tempat bergantung.

Nah ini sedikit bisa kita pertanggung jawabkan, namun bukan hanya dengan cara itu saja, masih banyak penegasan-penegasan keharusan kita bertuhan.